SEJARAH HMI
Pengertian Sejarah Perjuangan HMI
Sejarah:"Pelajaran dan
pengetahuan tentang perjalanan masa lampau umat manusia mengenai apa yang
dikerjakan, dikatakan dan difikirkan oleh manusia pada masa lampau untuk
menjadi cerminan dan pedoman berupa pelajaran, peringatan, kebenaran bagi masa
kini dan masa yang akan datang".
Perjuangan : "suatu
kesungguhan disertai usaha yang teratur tertib dan berencana untuk mengubah
kondisi buruk menjadi baik".
HMI adalah kepanjangan dari
Himpunan Mahasiswa Islam.
Tujuan Mempelajari sejarah Perjuangan HMI
Untuk meninjau dan meneliti
secara sistematis dengan penuh kritis masa yang lalu agar dapat dijadikan
cerminan dan pedoman masa kini sehingga dapat ditetapkan arah perjuangan masa
mendatang.
Organisasi sebagai alat berjuang dan tempat
beramal (QS. Ali Imron:104) Menyeru
kepada kebaikan/Islam dan mencegah kemunkaran adalah kewajiban setiap muslim.
Maka HMI sebagai organisasi yang bercirikan Islam merupakan alat untuk mengajak
kepada kebaikan wajib pula ada.
TINJAUAN HISTORIK
Lafran Pane dan hubungannya
dengan HMI
Lafran pane adalah tokoh pendiri
utama HMI sehingga HMI tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan Lafran Pane.
Latar Belakang munculnya Pemikiran Berdirinya
HMI
Penjajahan Belanda atas Indonesia
dan tuntutan perang kemerdekaan. Adapun dampak penjajahan adalah sbb:
- Aspek Politik: seluruh rakyat RI menjadi objek jajahan dan kehilangan kedaulatannya.
- Aspek pemerintahan: dengan diciptakannya Gubernur jenderal sebagai perwakilan pemerintah belanda dan Jayakarta - Batavia menunjukkan bahwa Indonesia berada di bawah pemerintahan hindia belanda.
- Aspek Hukum: pelaksanaan hukum bertentangan dengan kondisi sosiologis: orang-orang Islam diperlakukan diskriminatif dan Belanda selalu diuntungkan
- Aspek pendidikan: kebijakan pemerintah belanda menempatkan Islam sebagai saingan.
- Aspek Ekonomi: dengan pembentukan VOC (1902) merupakan momentum penguasaan ekonomi Indonesia oleh Belanda dan Gubernur Van Den Bosh memakai Pola Tanam Paksa (cultuurstelsel) untuk komoditi ekspor.
- Aspek kebudayaan: munculnya aliran budaya secara bebas dan bersaing.
- Aspek keagamaan: Belanda membawa misi agama nasrani
Berkembangnya faham dan ajaran komunis Berawal
dari ISDV (Indische Social Democratische Vereeniging) 1914 yang berhasil
mendekati SI sehingga SI terpecah belah. Pada tgl 23 Mei 1920 ISDV berganti
nama menjadi PKI dengan Semaun dan Darsono sebagai Presiden dan Wapres. Faham
komunis dikembangkan melalui PMY dan SMY yang berhaluan komunis.
Kedudukan perguruan tinggi dan
dunia kemahasiswaan yang strategis, dilihat dari sudut :
Secara akademik Perguruan Tinggi
akan mencetak para sarjana, intelektual dan calon pemimpim bangsa, calon dosen,
guru, praktisi dll.
Dari segi kelembagaan Perguruan
Tinggi merupakan pusat kebudayaan, pembaharuan dan kemajuan
Dari segi kegiatan intra dan
ekstra kemahasiswaan: menjadi ajang pembentukan kader di kalangan mahasiswa.
Kebutuhan akan pemahaman,
penghayatan keagamaam PMY dalam aktivitasnya tidak memperhatikan kepentingan
mahasiswa beragama Islam. Dengan tidak tersalurnya aspirasi keagamaan mayoritas
mahasiswa di Yogyakarta merupakan alasan kuat bagi mahasiswa yang beragama
untuk mendirikan organisasi mahasiswa sendiri terpisah dari PMY. Gerakan untuk
memunculkan sebuah organisasi mahasiswa Islam untuk menampung aspirasi
mahasiswa akan kebutuhan pengetahuan, pemahaman, penghayatan keagamaan yang
aktual muncul di akhir November 1946 secara organisatoris di awal februari 1947
dengan berdirinya HMI.
Kemajemukan Bangsa indonesia
Kemajemukan Indonesia dalam segala aspek-suku, agama, ras, golongan (serta
dalam aspek agama, budaya, politik dan tingkat pengetahuan yang juga dimiliki
umat Islam)
Munculnya Polarisasi Politik
Sebelum HMI berdiri tahun 1947, suasana politik RI mengalami polarisasi politik
antara pihak pemerintah dipelopori partai sosialis dan pihak oposisi yang
dipelopori Masyumi, PNI dan Persatuan Perjuangan Tan Malaka. Pihak pemerintah
menitikberatkan perjuangan memperoleh pengakuan kemerdekaan dengan perjuangan
diplomasi sedang pihak oposisi menekankan pada perjungan bersenjata. Polarisasi
politik ini berpengaruh membawa masyarakat mahasiswa.
Tuntutan Modernisasi dan
tantangan Masa Depan Timbulnya gerakan pembaharuan baik di dunia Islam dan di
Indonesia, karena tuntutan kepada pembaharuan sebagai kebutuhan untuk menjawab
berbagai persoalan yang muncul, disebabkan adanya kemunduran dan
keterbelakangan, maupun menghadapi perkembangan baru sebagai akibat dari
kemajuan IPTEK. Pembaharuan dalam arti modernisasi merupakan kebutuhan manusia
yang tidak dapat dielakkan, karena modernisasi merupakan bagian dari kehidupan
manusia.
BERDIRINYA HMI
Deklarasi Berdirinya HMI, arti
dan makna 5 Februari 1947
HMI berdiri/dideklarasikan pada
hari rabu tanggal 14 Rabiul awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947, di
salah satu ruangan kuliah STI dengan tokoh utama pendirinya adalah Lafran Pane
(mahasiswa STI tingkat I) bersama mahsiswa STI lainnya.
Di sekitar kelahiran HMI
Tujuan HMI ketika pertama berdiri
:
Mempertahankan negara RI dan mempertinggi derajat rakyat indonesia.
Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam
Tujuan HMI saat ini:
Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam
dan bertanggung jawab atas terbentuknya masyarakat adil makmur yang diridhoi
Allah SWT.
Karakteristik HMI : ( karakteristik
:sesuatu yang sejak awal berdirinya sudah melekat)
Berasaskan Islam ,dan bersumber
pada Al Qur'an serta As Sunah
Berwawasan keindonesiaan dan
kebangsaan
Bertujuan, terbinanya lima
kualitas insan cita
Bersifat independen
Berstatus sebagai organisasi mahasiswa
Berfungsi sebagai organisasi
kader
Berperan sebagai organisasi
perjuangan.
Bertugas sebagai sumber insansi
pembangunan bangsa.
Berkedudukan sebagai organisasi
modernis.
Tokoh-tokoh Pemula HMI
Pemrakarsa/pendiri HMI adalah
Lafran Pane, Karnoto Zarkasyi, Dahlan Husein, Maisssaroh Hilal, Suwali, Yusdi
Ghozali, Mansyur, Siti Zainah, M. Anwar, Hasan Basri, Marwan, Zulkarnaen, Tayeb
Razak, Toha Mashudi dan Badron Hadi.
Faktor Penghambat
Dari Persyerikatan Mahasiswa
Yogyakarta (PMY)
Dari Gerakan Pemuda Islam
Indonesia (GPII)
Dari Pelajar Islam Indonesia
(PII)
FASE-FASE PERJUANGAN HMI DAN
RELEVANSINYA DENGAN PERJUANGAN BANGSA
A. Fase Konsolidasi Spiritual dan
Proses berdirinya HMI (November 1946-4 Februari 1947)
B. Fase Berdiri dan Pengokohan (5
Feb 1947 - 30 Nov 1947)
Dalam rangka
mengokohkan eksistensi HMI Maka diadakan berbagai aktivitas untuk popularisasi
organisasi dengan mengadakan ceramah-ceramah ilmiah, rekreasi, malam-malam
kesenian.Di bidang organisasi didirikan cabang-cabang baru seperti Klaten, Solo
dan Yogyakarta.
C. Fase perjuangan bersenjata dan perang kemerdekaan, serta menghadapi
penghianatan I PKI (1947-1949)
Untuk
menghadapi pemberontakan PKI Madiun 18 September 1948, Ketua PPMI/ Wakil Ketua
PB HMI Ahmad Tirto Sudiro membentuk Corps Mahasiswa (CM), dengan komandan
Hartono Wakil Komandan Ahmad Tirto Sudiro, ikut membantu pemerintah menumpas
pemberontakan PKI di Madiun, dengan mengerahkan anggota CM ke gunung-gunung
memperkuat aparat pemerintah. Sejak itulah PKI menaruh dendam pada HMI.
D. Fase pembinaan dan
pengembangan organisasi (1950-1963)
Sejak tahun
1950 dilaksanakan konsolidasi organisasi sebagai masalah besar dan pada bulan
juli 1950 PB HMI dipindahkan dari Yogya ke Jakarta. Diantara usaha-usaha yang
dilaksanakan selama 13 tahun yaitu: pembentukan cabang-cabang baru, menerbitkan
majalah media, 7 kali kongres, pengesahan atribut HMI sebagai lambang, bendera,
muts, Hymne HMI, merumuskan tafsir azas HMI, pembentukan Badko, menetapkan
metode training HMI, pembentukan lembaga -lambaga HMI.
Dibidang
ekstern: pendayagunaan PPMI, Menghadapi Pemilu I 1955, Penegasan independensi
HMI, mendesak pemerintah supaya mengeluarkan UU Perguruan Tinggi, pelaksanaan
pendidikan agama sejak dari SR sampai Perguruan Timggi dll.
E. Fase Tantangan
Setelah
Masyumi dan GPII berhasil dipaksa bubar, maka PKI menganggap HMI sebagai
kekuatan ketiga umat islam. Maka digariskan Plan 4 tahun PKI untuk membubarkan
HMI, dimana menurut plan atau rencana itu HMI harus bubar sebelum Gestapu/PKI
meletus.
Dendam kesumat
PKI terhadap HMI, menempatkan HMI sebagai organisasi yang harus dibubarkan
karena dianggap sebagai penghalang bagi tecapainya tujuan PKI. Sementara itu
HMI berhasil mengadakan konsolidasi organisasi, dimana HMI tampil sebagai
organisasi yang meyakinkan
Tujuan dan
target pembubaran HMI adalah untuk memotong kader-kader umat islam yang akan
dibina oleh HMI.
Untuk
membubarkan HMI dibentuklah panitia aksi pembubaran HMI di Jakarta (GMNI, IPPI,
GERMINDO, GMD, MMI, CGMI) dll. Menjawab tantangan tersebut, Generasi Muda Islam
yang terbentuk tahun 1964 membentuk panitia solidaritass pembelaan HMI.
Dalih
Pengganyangan terhadap HMI berupa fitnah dan hasutan sejak dari yang terbaik
sampai yang terkeji, HMI dikatakan anti Pancasila, anti UUD 1945, anti PBR
Soekarno dan lain-lain.
Dukungan dan
pembelaan terhadap HMI walaupun HMI dituntut dibubarkan oleh PKI,CGMI dan
segenap kekuatan dan simpatisannya, namun para pejabat sipil maupun militer
para pimpinan organisasi dan mahasiswa serta tokoh islam turut membela dan
mempertahankan hak hidup HMI.Berdasarkan kebijaksanaan Panglima Besar Kotrar
Presiden Soekarno dengan surat keputusan tanggal 17 September 1965, HMI
dinyatakan jalan terus.
Strategi HMI
Menghadapi PKI menggunakan PKI (Pengamanan, Konsolidasi, Integrasi)
Anti klimaks
Gestapu meletus, ketajaman politik HMI telah mencium bahwa pemberontakan
tersebut dilakukan PKI. PB HMI menghadap Pangdam V Jaya Mayor Jendja Umar Wira
Hadi Kusumah dan menyatakan :Pemberontakan itu dilakukan oleh PKI, HMI menuntut
supaya PKI dibubarkan, Karena pemberontakaitu menyangkut masalah politik ,maka
harus diselesaikan secara politik, HMI akan memberikan bantuan apa saja yang
diperlukan pemerintah untuk menumpas pemberontakan Gestapu PKI.
F. Fase kebangkitan HMI sebagai
pejuang Orde Baru dan pelopor kebangkitan angkatan '66 (1966-1968)
Tanggal 1 Oktober 1965 adalah
tugu pemisah antara orde lama dengan orde baru. Apa yang disinyalir PKI,
seandainya PKI Gagal dalam pemberontakan HMI akan tampil kedua kalinya menumpas
pemberontakan PKI betul-betul terjadi. Wakil ketua PB HMI Mar'ie Muhammad
tanggal 25 Oktober 1965 mengambil inisiatif mendirikan KAMI (Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia).
Tritura 10 Januari 1966 :
Bubarkan PKI, retool kabinet, turunkan harga. Kemudian Dikeluaarkan Surat
Perintah Sebelas Maret 1966.Dan pada tanggal 12 Maret PKI dibubarkan dan
dilarang.
Kabinet Ampera teerbentuk. Alumni
HMI masuk dalam kabinet, dan HMI diajak hearing dalam pembentukan kabinet.
G. Fase partisipasi HMI dalam
pembangunan (1969-sekarang)
Setelah Orde baru mantap
dimulailah rencana pambangunan lima tahun oleh pemerintah. HMI sesuai dengan
lima aspek telah memberikan sumbangan dan partisipasinya dalam pembangunan : 10
Partisipasi dalam pembentukan suasana, situasi dan iklim yang memungkinkan
dilaksanakannya pembangunan, 20 partisipasi dalam pemberian konsep-konsep dalam
berbagai aspek pemikiran, 30 partisipasi dalam bentuk langsung pembangunan.
H. Fase kebangkitan intelektual
dan pergolakan pemikiran (1970-1994)
Pada tahun 1970 Nurcholis Majid
menyampaikan ide pembaharuan dengan topik Keharusan Pembaharuan pemikiran dalam
islam dan masalah integrasi umat. Sebagai konsekuensinya di HMI timbul
pergolakan pemikiran dalam berbagai substansi permasalahan timbul perbedaan
pendapat, penafsiran dan interpretasi. Hal ini tercuat dalam bentuk seperti
persoalan negara islam, islam kaffah, sampai pada penyesuaian dasar HMI dari
Islam menjadi Pancasila.
I. Fase Reformasi (1995-sekarang)
Secara historis sejak tahun 1995
HMI mulai melaksanakan gerakan reformasi dengan menyampaikan pandangan dan
kritik kepada pemerintah. Sesuai dengan kebijakan PB HMI, bahwa HMI tidak akan
melakukan tindaka-tindakan inkonstitusional dan konfrontatif.Koreksi pertama
disampaikan Yahya Zaini Ketum PB HMI ketika menyampaikan sambutan pada
pembukaan Kongres XX HMI di Istana Negara Jakarta tanggal 21 Januari 1995.
Kemudian pada peringatan HUT RI ke-50 Taufik Hidayat Ketua Umum PB HMI
menegaskan dan menjawab kritik-kritik yang memandang HMI terlalu dekat dengan
kekuasaan. Bagi HMI kekuasaan bukan wilayah yang haram. Pemikiran berikutnya
disampaikan Anas Urbaningrum pada peringatan Dies Natalis HMI ke-51 di Graha
Insan Cita Depok tanggal 22 Februari 1998 dengan judul urgensi "reformasi
bagi pembangunan bangsa yang bermarbat".
MASA DEPAN HMI, TANTANGAN DAN PELUANG
Kritikan terhadap HMI datang dari dalam maupun dari luar HMI. Kritikan itu sangat positif karena dengan kritikan HMI akan mengetahui kekurangan dan kesalahan yang diperbuatnya sehingga dapat diperbaiki untuk masa yang akan datang.Kritik terhadap HMI berupa : Independensi HMI, Kerja sama dengan militer, Sikap HMI terhadap Komunis,Tuntutan negara islam, adaptasi nasional, Dukungan terhadap rehabilitasi Masyumi,Penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya azas, Adaptasi rasional dan lain-lain. Melalui Kritikan itu Banyak pihak menilai kredibilitas HMI mengalami kemunduran. Untuk memulihkan kredibilitas tersebut, M Yahya Muhaimin Pada kongres XX mengemukakan konsep : Revitalisasi, Reaktualisasi, Refungsionalisai, Restrukturisasi. Anas Urbaningrum memberi terapi dengan: Politik etis HMI, Peningkatan visi HMI,Intelektualisasi, penguasaan basis dan modernisasi organisasi. Untuk mencapai tujuan HMI pelu dipersiapkan suatu kondisi sebagai modal untuk merekayasa masa depan sesuai dengan 5 kualitas insan cita HMI. Tantangan yang dihadapi HMI dan bangsa Indonesia sangat kompleks tetapi justru akan menjadi peluang yang sangat baik untuk memperjuangkan cita-cita nya sehingga menjadi kenyataan.
Dengan mengetahui sejarah masa
lampau dapat diketahui kebesaran dan semangat juang HMI. Hal tersebut merupakan
tonggak bagi HMI untuk meneruskan perjuangan para pendahulunya pada masa kini
dan menuju hari esok yang lebih baik. Mempelajari HMI tidak cukup dengan
mengikuti Training formal. Tetapi mempelajari dan menghayati HMI harus
dilakukan secara terus menerus tanpa batas kapan dan di manapun. Dengan cara
seperti itulah pemahaman dan penghayatan akan nilai-nilai HMI dapat dilakukan
secara utuh dan benar.
Badan
Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Tengah-DIY 2004-2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar